Aku menubrukmu waktu itu ketika kita
pertama kali bertemu. Aku tak tahu bagaimana kisah kita selanjutnya setelah
ini. Aku tak pernah memikirkannya hingga aku bertemu lagi denganmu. Saat itu
motormu bermasalah dan aku membantumu memperbaikinya. Aku memandangmu lekat dan
aku baru merasakan bahwa aku telah mulai jatuh cinta padamu. Duniaku seakan
berhenti ketika aku melihatmu.
Hari demi hari aku berusaha untuk
melupakan rasa itu. Karena aku bahkan tak mengenalmu, kita juga hanya bertemu
dua kali. Tapi aku tak tahu mengapa akirnya hatiku menjatuhkan pilihan padamu.
Sudah sekian lama aku tidak ingin menjalin hubungan dan tak merasakan rasa ini.
Tapi kamu menyeretku ke sudut ini. Bayanganmu yang selalu mengangguku di meja letih.
Dan hari itu aku sedang ada di klub
memotret dan tak sengaja memotretmu. Fotomu ku simpan. Lama kelamaan aku
akhirnya tahu bahwa kamu satu fakultas denganku. Tapi kita berbeda jurusan,
kamu ada di jurusan Biologi sedangkan aku Fisika. Kamu suka dengan warna
cokelat. Terlihat dari semua barang yang kamu kenakan.
Setiap pagi aku pergi ke kantin
Biologi hanya untuk memandangmu. Aku merasa begitu beruntung bertemu dengamu
karena hariku menjadi tak lagi monochrome tapi warna-warni. Penuh dengan
kejutan ketika aku bersimpangan di antara lorong-lorong menuju ruang praktikum.
Aku tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang puitis. Kamu sungguh mampu
merubahku.
Aku menjadi seseorang yang selalu
ingin tampil rapi dan wangi. Sungguh! Jatuh cinta membuaku menjadi seseorang
yang berbeda. Aku tak tahu apakah kamu juga merasakan hal sama atau tidak. Tapi
suatu ketika, ada teman yang mengajakku pergi. Dan surprise! Aku bertemu
denganmu. Kamu memandangku begitu lekat.
Kita menjadi bertambah dekat. Aku tak
tahu siapa yang memulainya. Kamu datang begitu saja dan aku semakin merasa
yakin bersamamu. Aku tidak tahu apa yang membuatku begitu yakin padamu. Tapi
pernahkah kamu merasakan bertemu dengan jodohmu?
Dan ya, aku sesungguhnya juga belum
pernah. Tapi kamu seperti membukakan mataku bahwa engkaulah orangnya. Bagaimana
aku bisa menjelaskannya padamu? Aku juga tak tahu.
Ketakutan juga sebenarnya
menyelimutiku. Karena aku tak yakin kamu juga merasakan hal yang sama denganmu.
Memang ada banyak hal yang sudah kita lewati bersama tapi aku tak tahu
bagaimana kamu menilaiku. Samakah? Atau hanya aku yang merasakannya disudut
ini?
Tapi aku takkan berhenti. Aku takkan
pernah mencoba untuk mencoba berlari darimu. Apapun jawabannya nanti, entah itu
iya atau tidak. Aku telah menyakinkan diriku untuk tetap mencintaimu. Atau jika
memang akhirnya kita tidak berjodoh. Aku takkan pernah melupakan kenangan yang
pernah kita lewati.
Ah, rasanya terlalu dini untuk
mengatakan kamu tidak akan menerimaku. Kalaupun kamu akhirnya mengatakan tidak
padaku, maka aku akan memulainya dari awal. Aku memulainya lagi, lagi dan lagi
hingga kamu akhirnya mengerti bahwa aku tulus untukmu. Aku takkan pernah
merubah perasaan ini. Karena sesungguhnya sejak awal yang memilih bukan aku,
tapi hatiku. Dan aku yakin perasaan ini memang ditujukan hanya padamu.
0 komentar:
Posting Komentar