Pages

Selasa, 08 Januari 2013

Hari ke-5 : Bertemu Denganmu



            Aku menubrukmu waktu itu ketika kita pertama kali bertemu. Aku tak tahu bagaimana kisah kita selanjutnya setelah ini. Aku tak pernah memikirkannya hingga aku bertemu lagi denganmu. Saat itu motormu bermasalah dan aku membantumu memperbaikinya. Aku memandangmu lekat dan aku baru merasakan bahwa aku telah mulai jatuh cinta padamu. Duniaku seakan berhenti ketika aku melihatmu.
            Hari demi hari aku berusaha untuk melupakan rasa itu. Karena aku bahkan tak mengenalmu, kita juga hanya bertemu dua kali. Tapi aku tak tahu mengapa akirnya hatiku menjatuhkan pilihan padamu. Sudah sekian lama aku tidak ingin menjalin hubungan dan tak merasakan rasa ini. Tapi kamu menyeretku ke sudut ini. Bayanganmu yang selalu mengangguku di meja letih.
            Dan hari itu aku sedang ada di klub memotret dan tak sengaja memotretmu. Fotomu ku simpan. Lama kelamaan aku akhirnya tahu bahwa kamu satu fakultas denganku. Tapi kita berbeda jurusan, kamu ada di jurusan Biologi sedangkan aku Fisika. Kamu suka dengan warna cokelat. Terlihat dari semua barang yang kamu kenakan.
            Setiap pagi aku pergi ke kantin Biologi hanya untuk memandangmu. Aku merasa begitu beruntung bertemu dengamu karena hariku menjadi tak lagi monochrome tapi warna-warni. Penuh dengan kejutan ketika aku bersimpangan di antara lorong-lorong menuju ruang praktikum. Aku tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang puitis. Kamu sungguh mampu merubahku.
            Aku menjadi seseorang yang selalu ingin tampil rapi dan wangi. Sungguh! Jatuh cinta membuaku menjadi seseorang yang berbeda. Aku tak tahu apakah kamu juga merasakan hal sama atau tidak. Tapi suatu ketika, ada teman yang mengajakku pergi. Dan surprise! Aku bertemu denganmu. Kamu memandangku begitu lekat.
            Kita menjadi bertambah dekat. Aku tak tahu siapa yang memulainya. Kamu datang begitu saja dan aku semakin merasa yakin bersamamu. Aku tidak tahu apa yang membuatku begitu yakin padamu. Tapi pernahkah kamu merasakan bertemu dengan jodohmu?
            Dan ya, aku sesungguhnya juga belum pernah. Tapi kamu seperti membukakan mataku bahwa engkaulah orangnya. Bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu? Aku juga tak tahu.
            Ketakutan juga sebenarnya menyelimutiku. Karena aku tak yakin kamu juga merasakan hal yang sama denganmu. Memang ada banyak hal yang sudah kita lewati bersama tapi aku tak tahu bagaimana kamu menilaiku. Samakah? Atau hanya aku yang merasakannya disudut ini?
            Tapi aku takkan berhenti. Aku takkan pernah mencoba untuk mencoba berlari darimu. Apapun jawabannya nanti, entah itu iya atau tidak. Aku telah menyakinkan diriku untuk tetap mencintaimu. Atau jika memang akhirnya kita tidak berjodoh. Aku takkan pernah melupakan kenangan yang pernah kita lewati.
            Ah, rasanya terlalu dini untuk mengatakan kamu tidak akan menerimaku. Kalaupun kamu akhirnya mengatakan tidak padaku, maka aku akan memulainya dari awal. Aku memulainya lagi, lagi dan lagi hingga kamu akhirnya mengerti bahwa aku tulus untukmu. Aku takkan pernah merubah perasaan ini. Karena sesungguhnya sejak awal yang memilih bukan aku, tapi hatiku. Dan aku yakin perasaan ini memang ditujukan hanya padamu.

0 komentar:

Posting Komentar