Untuk
Bintang.
Bintang, selamat pagi. Hari ini aku malas untuk berangkat ke
kampus. Biasanya aku langsung mengirim pesan kepadamu. Lalu tak lama kamu akan
membalas pesanku dengan kata-kata bersemangat. Aku akan tersenyum dan
bersiap-siap untuk berangkat.
Bintang, tapi pagi ini berbeda. Tak ada lagi kamu disisiku.
Kamu kini telah bersamanya. Dan sudah berminggu-minggu lamanya kamu telah pergi
dari sisiku. Tapi, sedikitpun aku masih belum mampu menghilangkan bayangmu
dalam benakku. Aku masih mencintaimu seperti dulu.
Bintang, terserah kamu katakan aku bodoh atau apa.
Sesungguhnya cinta bukan masalah pintar atau bodoh, tapi lebih dari masalah
hati. Hatiku yang masih belum merelakanmu. Tapi percayalah aku sedang mencoba,
ya, walau rasanya sakit sekali.
Bintang, aku sudah menghapus nomormu dari kontak di
handphoneku. Aku pula sudah menghapusmu dari pertemanan jejaring social kita.
Bintang, ku lakukan itu semua karena aku telah kecewa padamu. Kamu takkan
mengerti betapa sakitnya aku.
Bintang, aku rindu kata-kata semangatmu. Kini, seorangpun
tiada yang membalas pesanku. Dan aku kembali meringkuk di meja letihku.
Berselimut perih menahan kerinduan padamu. Aku tak ingin berangkat kemanapun.
Aku ingin diam disini, menunggumu datang membawakan senyuman tulus itu lagi.
0 komentar:
Posting Komentar