Pages

Senin, 07 Mei 2012

Hati yang Bicara

Selamat malam, ombak. Apa kabarmu hari ini? Masihkah kau bersedih karena dia yang kau cintai pergi meninggalkanmu? Aku tahu walau kamu tak menunjukkan rasa sedihmu, tapi aku bisa merasakannya. Walau aku bukan siapa-siapa di matamu, tapi aku peduli.


Ombak, aku memang mengagumimu. Kamu indah, dan menyesallah dia yang sudah meninggalkanmu. Ombak, beberapa waktu ini aku bercerita tentangmu kepada sahabatku. Aku memang dari awal tak pernah berniat mencintaimu, terlalu tinggi rasanya untuk mengharap kamu menyukaiku. Melihatmu tersenyum, tertawa, dan merasakan hadirmu memang sudah lebih dari cukup. Karena aku pun tak bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk mengobati lukamu, aku merasa aku pun tak lebih indah dari dia. Maka aku diam.

Temanku mengatakan, aku harus mencoba untuk mendapatkanmu. Jangan takut, karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hatiku tergerak untuk mendapatkanmu. Tapi rasa takut masih menggelayutiku. Aku masih merasa tidak pantas.

Aku gendut. Aku tidak pergi ke salon dan secantik dia. Aku tidak berani memperlihatkan bagian dalam tubuhku dengan memakai bikini seperti yang dia lakukan. Umurku jauh dibawahmu, pasti kamu berpikir aku terlalu kekanakan. Aku tidak kaya dan memakai barang-barang branded seperti yang dia punya. Aku tidak sepintar dia, aku hanya bisa merepotkanmu dalam mengerjakan tugas-tugasku. Aku tidak sesempurna dia. Aku bahkan ragu untuk mampu membuatmu tertawa.

Dan apakah orang sepertiku mampu membuatmu tertarik? Aku tidak pernah menganggap ini mampu menjadi nyata. Karena aku hanya punya ketulusan untuk mencintaimu tanpa berpaling. Aku punya kesabaran. Tapi apakah aku mampu merenggut hatimu seperti yang pernah dia lakukan, ombak? Aku ragu.

Ombak, aku akan mulai memasang fotomu di kamarku. Setiap hari akan ku ucapkan selamat pagi dan tersenyum untukmu walau hanya lewat foto. Ombak, tak ada yang bisa ku lakukan selain ini. Semoga kamu merasakan senyum tulusku.

Aku tak mengharap lebih dari ini, ombak. Aku hanya ingin kamu tersenyum. Jika suatu ketika akhirnya kamu bertemu dengan orang lain yang mampu membuatmu tersenyum dan bahagia, jangan ragu untuk memilihnya. Aku mungkin akan terluka sedikit. Tapi bukan berarti aku berhenti untuk mengagumimu. Karena, memilikimu bukan alasan utamaku, tapi bahagiamu adalah hal yang paling utama bagiku.

Semoga kamu selalu bahagia, ombakku.

0 komentar:

Posting Komentar