Pages

Senin, 07 Mei 2012

Masih

Kadang aku merasa semua dariku telah direngut begitu saja dengan semua masalah-masalah yang datang menimpaku. Dan kini aku merasa tidak ada lagi yang tersisa dari kebahagiaan yang murni dari diriku sendiri. Hanya kecewa. Bagaimana aku bisa merasa bahagia? Semua kini terasa hampa, ah.. mungkin hanya butuh waktu

Merinduimu

Untuk Bintang.
Bintang, selamat pagi. Hari ini aku malas untuk berangkat ke kampus. Biasanya aku langsung mengirim pesan kepadamu. Lalu tak lama kamu akan membalas pesanku dengan kata-kata bersemangat. Aku akan tersenyum dan bersiap-siap untuk berangkat.

Bersamamu

Untuk rembulan yang bersinar saat gelap menyelimutiku.

Hey, apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Sudah terlelapkan kamu? Kenapa tidak membalas pesanku? Aku menunggu.

Aku ingin bertemu denganmu lagi, hey rembulan. Makan cilok dan melihat layar tancap, lalu mengagumi bulan yang bersinar sempurna. Hanya seperti kemarin. Ya, kemarin.

Pergilah

Untuk bintang.

Tinggalkan aku dan semua kenangan yang telah kita lalui. Jangan berpura-pura lagi untuk bertahan kemudian berjanji. Aku memang akan merasa perih, tapi aku akan mengerti perlahan. Aku mengerti hari ini akan datang.

Sesungguhnya

Untuk Bintang.


Sesungguhnya aku masih berharap banyak darimu. Walaupun aku tahu sesungguhnya kamu tak sungguh-sungguh denganku. Sesungguhnya aku tahu semua janjimu adalah omong kosong. Tapi aku masih bertahan karena aku percaya pada hatiku. Yakin, bahwa hanya kamulah yang akan menjadi yang terakhir.

Aku Ingin

Aku ingin menemuimu. Bercerita lagi tentang kehidupan tanpa henti dalam bis yang penuh sesak.

Aku ingin duduk lagi disampingmu. Memperhatikan setiap gerakan yang kau buat.

Aku ingin lagi berbincang denganmu. Dan kamu akan membukakan kaca jendela disamping kirimu untukku, karna aku mengaku benci asap rokok.

Hati yang Bicara

Selamat malam, ombak. Apa kabarmu hari ini? Masihkah kau bersedih karena dia yang kau cintai pergi meninggalkanmu? Aku tahu walau kamu tak menunjukkan rasa sedihmu, tapi aku bisa merasakannya. Walau aku bukan siapa-siapa di matamu, tapi aku peduli.

Aku Mengerti

Untukmu Bintang,

Kali ini aku hanya ingin mengatakan bahwa kini aku mengerti arti dari semua sikapmu selama ini. Aku mengerti bahwa semua janji itu omong kosong. Hanya buih yang kamu ciptakan dan kini sudah tiada berati. Aku sudah tidak merasakan perih. Aku sudah tidak runtuh, karena kini aku telah bangkit.

Aku tiada mendendam padamu. Aku baik-baik saja, jadi tak perlu aku memendam sakit yang tiada berguna. Secuil saja rasa kecewaku, tapi tak sampai merobek hatiku. Sesungguhnya, semua memang sudah berakhir dan tak sepantasnya aku berharap. Tapi kamu yang menyuruhku berharap dan kamu yang menyuguhi harapan itu. Tapi semua itu semu. Sesaat dan kini hanya terdengar seperti bualan.