Pages

Senin, 23 April 2012

Tak Semudah Itu

Kadang aku lelah bertemu dengan orang yang salah berkali-kali. Aku tak ingin memulainya lagi. Aku sudah benar-benar sangat lelah. Air mataku telah kering hanya untuk menangisi orang yang salah. Hatiku sudah tak bisa merasakan perihnya, sudah terlalu perih hanya untuk seseorang yang hanya bisa menyakitiku.


Tak ada yang sempurna memang. Takkan ada. Tapi setidaknya, aku ingin bertemu dengan orang mau mendengarkan, bukan hanya ingin didengarkan. Berhubungan bukan hanya tentang cinta saja. Tapi pengertian, perhatian, saling mendengarkan akan lebih berharga. Dan bukankah begitu filosofi cinta? Ingin memberi dan tak ingin menyakiti?.


Para pecinta itu hanya mampu berkata cinta, tanpa mengerti filosofinya sendiri. Semua berkata mencintaiku, tapi nihil. Semua egois dan tak mau mendengarkan, hanya ingin dimengerti tanpa ingin mengerti. Tak pernah ada yang mampu tulus. Tak pernah.


Satu per satu mereka datang silih berganti, satu per satu mereka hanya meninggalkan goresan luka. Aku sadar semua yang datang pasti beranjak pergi. Seperti cinta mereka ataupun cintaku. Hanya butuh waktu dan kesungguhan untuk move on. Tapi tentu takkan semudah itu.


Terlalu mudah jika mengatakan, mungkin hanya butuh waktu dan proses untuk mendapatkan cinta yang sejati. Coba kamu rasakan pedihku, traumaku, sakitku, maka takkan semudah itu untuk berkata demikian.

0 komentar:

Posting Komentar