Pages

Senin, 16 April 2012

Hati Untuk Kamu

Aku hanya ingin mendengar suaramu. Cuma itu. Tapi kamu bahkan tidak menjawab telfonku. Kamu diam, dan kediamanmu membuatku semakin merasa bersalah. Aku mohon kamu jangan marah. Aku bahkan harus mengumpulkan keberanianku dulu untuk menghubungimu. Tapi kamu bahkan hanya diam. Tak mau bebicara sepatah katapun. Dan aku rasanya runtuh oleh rasa bersalah.

Sudah kuberikan hatiku padamu dan ya aku  menyayangimu. Namun sayangnya aku masih saja tidak tahu seberapa besar cintamu padaku. Mungkin aku terlalu dangkal menilaimu. Mungkin aku terlalu cepat melewatkanmu.

Kamu. Aku mohon jangan marah kepadaku. Aku tak pernah ingin melukai seseorang dan aku sadar tak ada orang yang ingin melakukannya--melukai perasaan orang yang dicintainya.

Kamu. Yang suaranya selalu kuridukan sebagai pengantar tidurku. Aku selalu kecanduan mendengar alunan suara merdumu. Mendengarmu menjawab telfonku saja dengan kata “halo”, aku sudah meleleh. Apalagi ketika aku membeku saat bertemu denganmu.

Kamu. Aku menulis ini tidak untuk memintamu kembali. Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa aku nyaman berada disisimu. Dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.

Kamu. Jangan pernah hilang dari hidupku. Mungkin, kita hanya akan tidak saling memiliki sebagai kekasih, tapi menjadi teman juga tak kalah indah bukan?.

Kamu yang suaranya merdu. Aku masih menyimpan namamu di hatiku. Tergelitik aku untuk mencari nomormu diponselku lalu menghubungimu lagi. Aku sudah dilanda kerinduan ingin berbincang denganmu. Angkat telfonku dan beri aku nada bahagia serta candamu yang membuatku takkan berhenti mendengarkanmu di balik handphone ku. Tapi sebelum itu, aku ingin mengatakan sesuatu padamu,
Dengarkan suara angin, dan rasakan bisikku, "aku masih mencintaimu"...

0 komentar:

Posting Komentar