Pages

Senin, 23 April 2012

Aku, Kamu, dan Cinta

Malam itu kamu datang, tapi tak seperti biasanya matamu sembab. Tak ada senyum yang terlukis dari bibirmu. Kamu terluka. Maafkan aku. Cinta memang tak selamanya tersenyum. Cinta memang butuh pengorbanan yang bukan sekedar air mata. Cinta kadang memang sakit, tapi kadang bisa memberikan senyum yang tak terhapuskan.


Aku menyayangimu, bahkan hingga kini. Aku masih saja suka mem-flash back tentang kamu, tentang malam itu. Dan kini aku menuliskannya lagi untukmu.

Seandainya saja aku bisa berkata jangan pergi. Saat ini aku ragu bisakah aku tanpamu, sedangkan hati ini selalu berpihak padamu. Hanya padamu, aku bahkan tak mengerti alasannya.

Seandainya aku mampu memutar waktu, kembali ke masa itu. Aku berjanji aku takkan menyia-nyiakan kamu. Tapi tentu itu takkan pernah mungkin untuk terjadi. Jika mungkin maka aku takkan menyesal seperti ini, dan aku takkan tahu betapa aku telah menyakitimu begitu dalam.

Aku masih saja di hantui bayang-bayangmu dalam meja letihku. Oh Tuhan, aku mohon bebaskan aku dari bayangnya jika memang aku tak bisa memilikinya lagi. Aku lelah seperti ini, menunggu sesuatu yang tak pasti. Berharap kamu datang dan memelukku lagi. Selalu hanya bisa berharap.

0 komentar:

Posting Komentar