Nanti jika aku sudah tak
mencintaimu seperti sekarang, aku berharap kamu bisa menemukan orang lain yang
bisa lebih mencintaimu lebih daripada aku. Nanti jika aku sudah memutuskan
untuk berhenti menunggumu, aku berharap kamu bisa menemukan orang lain yang
takkan pernah lelah untuk menunggumu.
Nanti, kalau akhirnya aku sudah
membuang semua kenangan yang pernah kita lewati, aku berharap kamu tak marah
padaku. Dan aku berharap kamu bisa membangun kenangan indah lain dengan orang
lain yang akan terus bisa menjaganya.
Aku tidak bisa berjanji banyak
padamu. Aku hanya manusia biasa yang kadang bisa lelah, jika harus menunggumu
tanpa bisa menyentuhmu. Aku bukan marah karena kamu bahkan tak sedikitpun
memperdulikanku. Bukan, aku masih mengagumimu, masih mencintaimu, sama seperti
dulu. Masih sama seperti lima tahun yang lalu. Tapi, aku hanya tak ingin lupa
bahwa duniaku tak selamanya tentangmu. Ada orang-orang disekitarku yang juga
memerlukan senyumanku.
Nanti, aku pun takkan mengatakan
bahwa semua yang kulakukan hanyalah percuma. Tidak. Bukan begitu. Aku hanya
ingin memperjuangkan hatiku. Memperjuangkan apa yang kuinginkan. Aku
mempertaruhkan harga diri dan gengsi ku untuk sekedar ingin mendapatkanmu.
Nanti, mungkin akan mengenangmu
saja. Lalu aku akan tertawa sendiri, ya menetawakan diriku sendiri. Karena pada
akhirnya aku tak berhasil menggenggammu. Makanya aku memutuskan untuk berhenti
saja. Mungkin dengan begitu keadaan akan jauh lebih baik. Karena tak akan ada
lagi yang merasa terusik dan mengusik.
Nanti, kalau pada akhirnya kamu
menyadari akan kepergianku, aku mohon jangan pernah menahanku. Nanti, kalaupun
pada akhirnya kita harus bertemu lagi untuk menepati janji yang tak sempat
tertepati, biarkan kita bertemu tanpa sengaja.
Tidak. Bukan. Aku bukan terpengaruh
oleh drama – drama di televisi yang katamu terlalu banyak ku tonton. Mereka
akan happy ending atau happy ever after, pastinya. Karena memang sudah
direncanakan seperti itu. Tapi kisah ini dan semua memori-memori ini, aku tidak
bisa menjamin akan bisa menjadi seperti itu.
Aku pikir kita perlu untuk
sama-sama merasa kehilangan untuk memutuskan berhenti atau tidak. Nanti jika
sudah begitu, kamu tak perlu lagi mengatakan ragu padaku. Nanti, aku pula
takkan perlu lagi untuk menunggumu. Nanti, entah nanti itu kita akan bertemu
lagi atau tidak, berjodoh atau tidak, paling tidak kita sudah tahu bagaimana
endingnya, bukan begitu ? J
0 komentar:
Posting Komentar