Pages

Minggu, 30 Desember 2012

Nanti



Nanti jika aku sudah tak mencintaimu seperti sekarang, aku berharap kamu bisa menemukan orang lain yang bisa lebih mencintaimu lebih daripada aku. Nanti jika aku sudah memutuskan untuk berhenti menunggumu, aku berharap kamu bisa menemukan orang lain yang takkan pernah lelah untuk menunggumu.
Nanti, kalau akhirnya aku sudah membuang semua kenangan yang pernah kita lewati, aku berharap kamu tak marah padaku. Dan aku berharap kamu bisa membangun kenangan indah lain dengan orang lain yang akan terus bisa menjaganya.

Aku tidak bisa berjanji banyak padamu. Aku hanya manusia biasa yang kadang bisa lelah, jika harus menunggumu tanpa bisa menyentuhmu. Aku bukan marah karena kamu bahkan tak sedikitpun memperdulikanku. Bukan, aku masih mengagumimu, masih mencintaimu, sama seperti dulu. Masih sama seperti lima tahun yang lalu. Tapi, aku hanya tak ingin lupa bahwa duniaku tak selamanya tentangmu. Ada orang-orang disekitarku yang juga memerlukan senyumanku.
Nanti, aku pun takkan mengatakan bahwa semua yang kulakukan hanyalah percuma. Tidak. Bukan begitu. Aku hanya ingin memperjuangkan hatiku. Memperjuangkan apa yang kuinginkan. Aku mempertaruhkan harga diri dan gengsi ku untuk sekedar ingin mendapatkanmu.
Nanti, mungkin akan mengenangmu saja. Lalu aku akan tertawa sendiri, ya menetawakan diriku sendiri. Karena pada akhirnya aku tak berhasil menggenggammu. Makanya aku memutuskan untuk berhenti saja. Mungkin dengan begitu keadaan akan jauh lebih baik. Karena tak akan ada lagi yang merasa terusik dan mengusik.
Nanti, kalau pada akhirnya kamu menyadari akan kepergianku, aku mohon jangan pernah menahanku. Nanti, kalaupun pada akhirnya kita harus bertemu lagi untuk menepati janji yang tak sempat tertepati, biarkan kita bertemu tanpa sengaja.
Tidak. Bukan. Aku bukan terpengaruh oleh drama – drama di televisi yang katamu terlalu banyak ku tonton. Mereka akan happy ending atau happy ever after, pastinya. Karena memang sudah direncanakan seperti itu. Tapi kisah ini dan semua memori-memori ini, aku tidak bisa menjamin akan bisa menjadi seperti itu.
Aku pikir kita perlu untuk sama-sama merasa kehilangan untuk memutuskan berhenti atau tidak. Nanti jika sudah begitu, kamu tak perlu lagi mengatakan ragu padaku. Nanti, aku pula takkan perlu lagi untuk menunggumu. Nanti, entah nanti itu kita akan bertemu lagi atau tidak, berjodoh atau tidak, paling tidak kita sudah tahu bagaimana endingnya, bukan begitu ? J
           

0 komentar:

Posting Komentar