Sore ini hujan. Mendung memang
telah menggantung sedari tadi aku memandangnya. Akhirnya pertahanannya jebol
ketika aku telah berpaling darinya dan sibuk dengan lagu-lagu yang kau usulkan
berada di playlist ku.
Hey, sedang apa kau disana? Sore
begini, apa kau sudah meninggalkan aktivitas padat yang kau kerjakan sejak
pagi? Sedang termenung kah kau memandangi ikan-ikan kecil yang pernah kau
perlihatkan padaku? Aku tersenyum sendiri mengingatnya.
Kamu kekanakan sekali ketika menceritakannya.
Terlihat lucu, seperti anak kecil yang sedang menceritakan sesuatu, kamu bahkan
mengingat setiap detailnya. Katamu memelihara mereka sangat mengasyikkan. Kalau
sudah begitu kamu akan tersenyum sendiri. Dan aku akan terus bertanya agar kamu
tak berhenti bercerita.
Awalnya sangat sulit membuatmu
bercerita. Tapi aku mencari celah-celah itu, besabar dengan
petanyaan-pertanyaanku sendiri tentang hatimu padaku. Benarkah kamu merasakan
hal yang sama? Detak jantung yang seperti ini, hingga kamu tak mampu
berkata-kata di depanku?
Kita berpisah waktu itu, dan kini
kita bersua lagi. Mencari-cari lagi rasa yang sama, dengan keadaan yang
berbeda. Aku bahkan lebih merasa bahagia dengan kamu yang ini. Hatimu lebih
banyak tersenyum daripada menutup diri. Lebih banyak bercerita dan sering
membuatku tertawa. Tak se-egois dulu.
Ah, bukankah sama dengan hujan ini?
Ia telah berhenti kini, lalu memperlihatkan langit cerah. Tak lagi bermendung
dikuasai awan hitam seperti sebelumnya. Seperti halnya aku yang tersenyum kini
olehmu.
Kamu memberiku kehangatan itu lagi,
memelukku, juga menggandeng tanganku di depan semua orang. Hey, kamu tak pernah
melakukan ini dulu. Aku bangga sekali menjadi ‘wanitamu’ saat ini. Kamu seperti
memamerkanku, bahwa aku hanya milikmu. Padahal kita kini tak dalam ikatan
seperti dulu. Entah apa yang ku pikirkan. Tapi aku begitu bahagia dengan
hangatmu yang seperti ini.
Bolehkah aku bertanya? Bisakah kamu
tetap seperti ini? Bisakah kamu tak menghilangkan rasa ini? Bisakah? Aku tak
mau hujan datang lagi padaku. Aku hanya mau langit cerah yang memanyungiku.
Mungkin sesekali akan datang mendung kelabu, tapi biarkan dia datang hanya
sebentar.
Tak seharusnya aku berharap banyak
memang. Tapi salahkah jika aku yakin, kamu orangnya suatu saat nanti? Dan aku
takkan peduli entah itu mendung atau cerah lagi, asal kamu ada disampingku,
menjaga dan mencintaiku.
31/10/2012
0 komentar:
Posting Komentar