Pages

Selasa, 13 November 2012

Mendung atau Cerah ?



Sore ini hujan. Mendung memang telah menggantung sedari tadi aku memandangnya. Akhirnya pertahanannya jebol ketika aku telah berpaling darinya dan sibuk dengan lagu-lagu yang kau usulkan berada di playlist ku.
Hey, sedang apa kau disana? Sore begini, apa kau sudah meninggalkan aktivitas padat yang kau kerjakan sejak pagi? Sedang termenung kah kau memandangi ikan-ikan kecil yang pernah kau perlihatkan padaku? Aku tersenyum sendiri mengingatnya.
Kamu kekanakan sekali ketika menceritakannya. Terlihat lucu, seperti anak kecil yang sedang menceritakan sesuatu, kamu bahkan mengingat setiap detailnya. Katamu memelihara mereka sangat mengasyikkan. Kalau sudah begitu kamu akan tersenyum sendiri. Dan aku akan terus bertanya agar kamu tak berhenti bercerita.
Awalnya sangat sulit membuatmu bercerita. Tapi aku mencari celah-celah itu, besabar dengan petanyaan-pertanyaanku sendiri tentang hatimu padaku. Benarkah kamu merasakan hal yang sama? Detak jantung yang seperti ini, hingga kamu tak mampu berkata-kata di depanku?
Kita berpisah waktu itu, dan kini kita bersua lagi. Mencari-cari lagi rasa yang sama, dengan keadaan yang berbeda. Aku bahkan lebih merasa bahagia dengan kamu yang ini. Hatimu lebih banyak tersenyum daripada menutup diri. Lebih banyak bercerita dan sering membuatku tertawa. Tak se-egois dulu.
Ah, bukankah sama dengan hujan ini? Ia telah berhenti kini, lalu memperlihatkan langit cerah. Tak lagi bermendung dikuasai awan hitam seperti sebelumnya. Seperti halnya aku yang tersenyum kini olehmu.
Kamu memberiku kehangatan itu lagi, memelukku, juga menggandeng tanganku di depan semua orang. Hey, kamu tak pernah melakukan ini dulu. Aku bangga sekali menjadi ‘wanitamu’ saat ini. Kamu seperti memamerkanku, bahwa aku hanya milikmu. Padahal kita kini tak dalam ikatan seperti dulu. Entah apa yang ku pikirkan. Tapi aku begitu bahagia dengan hangatmu yang seperti ini.
Bolehkah aku bertanya? Bisakah kamu tetap seperti ini? Bisakah kamu tak menghilangkan rasa ini? Bisakah? Aku tak mau hujan datang lagi padaku. Aku hanya mau langit cerah yang memanyungiku. Mungkin sesekali akan datang mendung kelabu, tapi biarkan dia datang hanya sebentar.
Tak seharusnya aku berharap banyak memang. Tapi salahkah jika aku yakin, kamu orangnya suatu saat nanti? Dan aku takkan peduli entah itu mendung atau cerah lagi, asal kamu ada disampingku, menjaga dan mencintaiku.
31/10/2012

0 komentar:

Posting Komentar