Kenapa kamu selalu berpikir aku
yang tak pernah memperjuangkanmu? Kamu selalu terburu-buru menyimpulkan
sikapku. Aku mencintaimu. Tak mungkin ku siakan kamu begitu saja. Aku memang
memakai cara yang tak biasa dari lelaki pada umumnya.
Jumat, 23 November 2012
Selasa, 20 November 2012
Dan Kita Saling Berteriak
Kemarin aku mengirimkan pesan
padamu. Aku bertanya, bolehkah aku marah padamu? Kamu bingung kenapa aku
tiba-tiba mengirim pesan demikian. Kamu minta maaf karena tak membalas pesanku
kemarin malam. Tapi kukatakan, bukan itu masalahnya, nanti, kalau kita bertemu
akan kujelaskan.
Retinaku: Buramnya Hati
Malam ini kamu mengajakku pergi,
setelah agak lama kamu sibuk dengan aktivitasmu, juga aku dengan aktivitasku.
Kita tak pernah bertemu lagi setelah beberapa lama. Aku merindukanmu.
Aku mulai bertanya-tanya dan
ketakutan sendiri dengan pertanyaan-pertanyaanku. Apakah saat kita bertemu,
sikapmu akan berubah? Iya, aku tahu kita tidak terikat oleh ‘hubungan’. Justru
itu aku semakin takut. Takut kamu tak sehangat sebelumnya. Takut impian yang mulai
tumbuh kembali itu, layu lagi.
Selasa, 13 November 2012
Dulu
Dulu, banyak hal yang pernah kita
bicarakan seolah kita saling percaya bahwa kita akan terus bersama hingga kita
tua. Seperti panggilan sayang kita, “kakung” dan “uti”. Mereka seperti sebuah
doa untukku dan untukmu.
Mendung atau Cerah ?
Sore ini hujan. Mendung memang
telah menggantung sedari tadi aku memandangnya. Akhirnya pertahanannya jebol
ketika aku telah berpaling darinya dan sibuk dengan lagu-lagu yang kau usulkan
berada di playlist ku.
Hey, sedang apa kau disana? Sore
begini, apa kau sudah meninggalkan aktivitas padat yang kau kerjakan sejak
pagi? Sedang termenung kah kau memandangi ikan-ikan kecil yang pernah kau
perlihatkan padaku? Aku tersenyum sendiri mengingatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)