Pages

Selasa, 23 April 2013

Hari ke 1 : Angkuh

Aku berhenti mengikuti jejakmu di persimpangan jalan setapak ini. Aku akan memilih sendiri jalanku, untuk menuju tujuanku. Aku tahu kamu tidak akan bertanya mengapa aku pergi atau mengapa pada akhirnya aku memilih untuk tidak lagi ingin mengikutimu. Karena kamu terlalu angkuh, terlalu kokoh, terlalu teguh.
Dan aku yang terlalu berharap banyak pada keoptimisanku padamu. Bahwa aku bisa meruntuhkanmu, bahwa aku bisa menggoyahkanmu. Nyatanya memang bisa, tapi kamu tak pernah mengakuinya. Nyatanya memang bisa, tapi sikapmu padaku masih sama angkuhnya. Nyatanya memang bisa, tapi kerakmu terlalu angkuh, kokoh dan teguh untuk sekian kalinya ku coba runtuhkan dan sandingkan dengan hatiku.